Rabu, 05 Maret 2008

KERUGIAN PENGGUNAAN SUSU FORMULA PADA BAYI

I. PENDAHULUAN
Pada umumnya formula bayi dibuat dari susu sapi yang diubah komposisinya hingga dapat dipakai sebagai pengganti air susu ibu (PASI). Perubahan pola sosial dan kebudayaan menyebabkan semakin banyaknya orang mempercayakan anak-anaknya untuk mendapatkan susu sapi (susu formula). Berbagai alasan dikemukakan seperti: sibuk bekerja, takut kehilangan kecantikan badan atau tubuh, mengikuti teman atau tetangga yang terkemuka, serta pengaruh iklan di televisi. Lain halnya bila ibu mengindap suatu penyakit yang dikhawatirkan menularkan ke bayinya atau air susunya sedikit atau tidak ada sama sekali.

II. KERUGIAN PEMBERIAN SUSU FORMULA

2.1. Segi Kandungan

· Rentan terhadap penyakit.

Air susu ibu (ASI) banyak mengandung zat antibody (zat yang meningkatkan kekebalan tubuh), sehingga bayi yang mendapatkan air susu ibu secara tidak langsung sudah mendapatkan kekebalan terhadap kuman penyebab penyakit.

· Beban pada ginjal.

Kandungan protein pada susu formula jauh lebih tinggi dari air susu ibu, sehingga jumlah zat yang larut pada susu formula lebih tinggi yang mengakibatkan beban pada ginjal.

· Gangguan pencernaan.

Pada air susu ibu, kandungan lemaknya mudah diserap dibanding dengan lemak yang terdapat pada susu formula. Pada bayi premature (kurang bulan) yang diberi susu formula sering timbul gangguan pencernaan dimana buang air besarnya bercampur dengan lemak.

· Pencemaran oleh kuman.

air susu ibu pada umumnya bebas kuman, kecuali bila ibu menderita suatu penyakit infeksi. Pada susu formula kemungkinan terjadinya pencemaran oleh kuman besar.

· Alergi.

Belum pernah terjadi adanya bayi yang alergi terhadapat air susu ibu. Namun kemungkinan timbulnya alergi terhadap susu formula ada, karena terbuat dari susu sapi dan dalam proses pengolahan susu formula telah ditambahkan beberapa bahan lain.

2.2. Segi Penyajian

Pencemaran
Seperti yang telah dijelaskan di atas, susu formula dalam tahap-tahap penyajiannya dapat tercemar oleh kuman;

Tersedak
.
Tersedak dalam pemberian susu memakai botol dot sangat mungkin terjadi, terutama jika lubang yang ada pada dot sangat besar, sehingga air susu yang mengalir sangat deras sedangkan bayi belum bisa menyesuaikannya;

Congekan
.
Congekan (otitis media) sering terjadi pada bayi yang diberi susu formula. Air susu dalam dot dapat masuk dalam telinga karena bayi diberi susu sambil tiduran.

Muntah dan perut kembung.
Sering terjadi posisi botol dot tidak pas sehingga udara dapat terhisap, yang bisa menyebabkan regurgitair susu ibu, muntah dan perut kembung;

Alergi.

Ada beberapa bayi yang alergi terhadap karet atau plastik pada dot. Biasanya di sekitar mulut bayi terdapat ruam merah atau vesikel;

Kebutuhan tak terkontrol.
Kadang-kadang ibu membuat susu dengan jumlah seperti biasanya, padahal bayi mair susu ibuh menginginkan ataupun sebaliknya.

Merepotkan
Dengan air susu ibu penyajiannya sangat praktis, kapan dan dimanapun bayi menginginkannya, ibu dengan mudah dapat memberikannya dalam keadaan segar.
Pada susu formula penyajiannya cukup lama dan repot dimana sang ibu harus merebus air dulu, menyeduh susu, membersihkan botol, dan seringkali susu sudah tidak segar lagi ketika disajikan (basi).


Mahal
Susu formula yang kualitasnya baik sangat mahal harganya, tentunya ini menambah biaya bulanan. Jika di Asia diperkirakan 60 juta anak dibawah 1 tahun memerlukan susu formula, berarti mereka memerlukan sekitar 16 milyar liter susu sapi untuk membuat susu formula. Ini memerlukan sekitar 114 juta sapi, tentunya biaya yang diperlukan sangat besar.

Rasa aman dan terlindungi.
Dengan menyusui menggunakan air susu ibu dengan gendongan atau pelukan, secara tidak langsung bayi mendapatkan rasa aman dan terlindungi, sehingga secara psikis juga mempengaruhi pertumbuhan bayi.

2.3. Kerugian pada ibu

Menyusui langsung anak dengan air susu ibu menyebabkan rahim cepat mengkerut, ini berguna untuk mengentikan perdarahan setelah melahirkan. Pada penggunaan susu formula tentunya hal ini tidak terjadi.

Ibu-ibu yang menyusui anaknya juga terbukti menjarangkan kehamilan walau tidak 100%, pada penggunaan susu formula tidak menjarangkan kehamilan sama sekali.


Penggunaan susu formula dapat menurunkan rasa keibuan dan eratnya hubungan ikatan batin antara ibu dan anak.


III. KESIMPULAN

Terdapat berbagai kerugian atau bahaya yang dapat ditimbulkan dari penggunaan susu formula seperti: rentan terhadap terkenanya penyakit, gangguan ginjal, gangguan pencernaan, alergi, tersedak, congekan, muntah dan perut kembung, kebutuhan tidak terkontrol, serta kehilangan rasa aman dan terlindungi.

Bagaimanapun air susu ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi karena sudah cukup mengandung zat gizi untuk membangun dan penyediaan energi dalam susunan yang diperlukan bayi. Keuntungan lain penggunaan air susu ibu adalah: murah harganya, tersedia dalam suhu yang pas, tidak perlu dipanaskan terlebih dahulu, selalu segar dan bebas pencemaran kuman, serta memperkuat ikatan batin antara ibu dan bayinya.

Air susu ibu untuk anak ibu, susu sapi untuk anak …..?

Tidak ada komentar: